Semua korban tersebut hanya menderita luka ringan di bagian kepala, kecuali Mikael menderita patah tulang bahu kanan.Kepala Kantor SAR Semarang, Slamet Riyadi, yang datang ke tempat kejadian mengatakan helikopter yang jatuh tersebut sebelumnya sedang menggelar latihan dasar bagi personel tim SAR nasional yang dimulai sejak tanggal 6-26 November 2009.Pelatihan dasar ini diikuti sekitar 44 personel Tim SAR dari Jakarta, Semarang, Makassar, dan Kendari."Saat melakukan free jump di tengah lautan tiba-tiba helkopter tersebut jatuh menghantam laut dan hancur, namun seluruh awak dan penumpang helikopter selamat," katanya.
Ia menjelaskan, pelatihan dasar free jump wajib diikuti oleh semua personel SAR yang bertujuan untuk melatih kecepatan TIM SAR dalam mengevakuasi korban bencana di laut.Slamet belum mengetahui apakah pelatihan dasar ini akan dihentikan atau tidak karena masih menunggu hasil evaluasi, sementara mengenai penyebab jatuhnya helikopter, dia belum dapat menyimpulkannya karena masih diselidiki."Kondisi helikopter layak terbang dan cuaca saat kejadian juga sedang bagus," ujarnya. Menurut dia, evakuasi bangkai helikopter akan segera dilakukan pihak Tim SAR Nasional yang akan datang dari Jakarta.
Sementara itu, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Alex Bambang Riatmodjo yang juga meninjau lokasi kejadian mengatakan, polisi akan membantu semua proses evakuasi dan mengerahkan Tim SAR Brimob yang juga mempunyai kemampuan evakuasi korban. Kapolda menduga helikopter tersebut terbang terlalu rendah sehingga jatuh di perairan pantai Marina Semarang, Rabu, sekitar pukul 10:10 WIB dari ketinggian lima meter. Dua awak helikopter dan tiga penumpang selamat, meskipun helikopter hancur berkeping-keping (Sumber Antara News).
Kejadian Kecelakaan Helikopter milik SAR ini juga menjadi pemberitaan luas di Detik.com seperti laporan berikut.
Saksi: Sempat Terdengar Ledakan Keras
Yang jelas, dia sangat kaget saat mendengar suara tersebut. "Kejadiannya cepat sekali. Setelah terdengar ledakan, heli langsung tenggelam," tutur nelayan yang bisa menyewakan kapal ini.Salah satu anggota Basarnas Semarang yang enggan disebutkan namanya membenarkan adanya ledakan itu. Suaranya sangat keras, sehingga terdengar dari bibir pantai.Lokasinya jatuhnya heli berjarak sekitar 300-500 meter dari bibir pantai. Heli jenis Bolco itu tenggelam di kedalaman 5-7 meter. Saat ini, personel Basarnas terus melakukan pencarian dengan menyelam.
Proses evakuasi terhadap bangkai helikopter SAR Jawa Tengah (Jateng) yang jatuh di Pantai Marina, Semarang, terus dilakukan. Sejumlah bagian dari helikopter itu sudah berhasil dievakuasi. Pantauan detikcom, Rabu (18/11/2009), bagian helikopter naas tersebut yang sudah berhasil dievakuasi antara lain 1 buah baling-baling dan beberapa pecahan badan helikopter. Benda-benda tersebut kemudian diletakan mejadi satu di pantai.
Penyebab jatuhnya helikopter SAR Jawa Tengah (Jateng) di Pantai Marina, Semarang, masih belum diketahui. Namun seorang saksi mata mengatakan, helikopter tersebut terlihat oleng dan nyaris menghantam kapal nelayan sebelum tercebur ke laut. "Saat terbang rendah helikopter itu sudah terlihat oleng, bahkan hampir menabrak kapal nelayan sebelum jatuh," ujar Bambang, seorang saksi mata di lokasi kejadian, Rabu (18/11/2009).
Bambang menambahkan, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Dia mengaku tidak mendengar suara ledakan atau apa pun sebelum nasib naas menghampiri helikopter tersebut. Sebelumnya diberitakan, helikopter milik SAR Jateng tersebut jatuh saat digunakan untuk latihan di Pantai Marina, Jateng. Helikopter naas tersebut terjatuh di laut, sekitar 200 hingga 300 meter dari bibir pantai. Akibat kejadian ini, proses latihan SAR langsung dihentikan. Para peserta langsung dibuat sibuk melakukan pertolongan terhadap para korban. Beruntung kelima penumpang selamat, meski 3 di antaranya luka-luka.
Sumber: Antara News & Detik.com
Posted in
Labels:
Transportasi ()
0 comments:
Posting Komentar