Selamat Datang & Terima kasih Kunjungannya, Kami Mangabarkan Selanjutnya Anda Menentukan, Menerima Artikel & Banner Promo GRATIS! Kirim ke gecor_raden@plasa.com

Bocah Misterius ?

(15 September 2008)

Bocah itu menjadi pembicaraan dikampung Ketapang...Sudah tiga hari ini ia mondar-mandir keliling kampung. Ia menggoda anak-anak sebayanya, menggoda anak-anak remaja diatasnya, dan bahkan orang-orang tua. Hal ini bagi orang kampung sungguh menyebalkan.Yah, bagaimana tidak menyebalkan, anak itu menggoda dengan berjalan kesana kemari sambil tangan kanannya memegang roti isi daging yang tampak coklat menyala. Sementara tangan kirinya memegang es kelapa, lengkapdengan tetesan air dan butiran-butiran es yang melekat diplastik es tersebut.
Pemandangan tersebut menjadi hal biasa bila orang-orang kampung melihatnya bukan pada bulan puasa!Tapi ini justru terjadi ditengah hari pada bulan puasa! Bulan ketika banyak orang sedang menahan lapardan haus. Es kelapa dan roti isi daging tentu saja menggoda orang yang melihatnya.Pemandangan itu semakin bertambah tidak biasa,karena kebetulan selama tiga hari semenjak bocah ituada, matahari dikampung itu lebih terik dari biasanya.Luqman mendapat laporan dari orang-orang kampung mengenai bocah itu. Mereka tidak berani melarang bocahkecil itu menyodor-nyodorkan dan memperagakan bagaimana dengan nikmatnya ia mencicipi es kelapa dan roti isi daging tersebut.Pernah ada yang melarangnya, tapi orang itu kemudiandibuat mundur ketakutan sekaligus keheranan. Setiap dilarang, bocah itu akan mendengus dan matanyaakan memberikan kilatan yang menyeramkan.

Membuat mundur semua orang yang akan melarangnya. Luqman memutuskan akan menunggu kehadiran bocahitu. Kata orang kampung, belakangan ini, setiap bakda zuhur, anak itu akan muncul secara misterius.Bocah itu akan muncul dengan pakaian lusuh yang samadengan hari-hari kemarin dan akan muncul pula dengan es kelapa dan roti isi daging yang sama juga!Tidak lama Luqman menunggu, bocah itu datang lagi. Benar, ia menari-nari dengan menyeruput es kelapa itu. Tingkah bocah itu jelas membuat orang lain menelan ludah, tanda ingin meminum es itu juga.Luqman pun lalu menegurnya. Cuma, ya itu tadi, bukannya takut, bocah itu malah mendelik hebat dan melotot, seakan-akan matanya akan keluar Luqman."Bismillah.. ." ucap Luqman dengan kembali mencengkeram lengan bocah itu. Ia kuatkan mentalnya.Ia berpikir, kalau memang bocah itu bocah jadi-jadian, ia akan korek keterangan apa maksud semua ini. Kalau memang bocah itu "bocah beneran" pun, ia jugaakan cari keterangan, siapa dan dari mana sesungguhnya bocah itu.Mendengar ucapan bismillah itu, bocah tadi mendadak menuruti tarikan tangan Luqman. Luqman punmenyentak tanggannya, menyeret dengan halus bocah itu,dan membawanya ke rumah.

Gerakan Luqman diikuti dengan tatapan penuh tanda tanya dari orang-orang yang melihatnya."Ada apa Tuan melarang saya meminum es kelapa danmenyantap roti isi daging ini? Bukankah ini kepunyaan saya?" tanya bocah itu sesampainya di rumah Luqman,seakan-akan tahu bahwa Luqman akan bertanya tentang kelakuannya. Matanya masih lekat menatap tajam padaLuqman."Maaf ya, itu karena kamu melakukannya dibulan puasa," jawab Luqman dengan halus,"apalagi kamu tahu,bukankah seharusnya kamu juga berpuasa? Kamu bukannya ikut menahan lapar dan haus, tapi malah menggoda orang dengan tingkahmu itu.."Sebenarnya Luqman masih akan mengeluarkan uneg-unegnya, mengomeli anak itu. Tapi mendadak bocah itu berdiri sebelum Luqman selesai. Ia menatap Luqman lebih tajam lagi."Itu kan yang kalian lakukan juga kepada kami semua! Bukankah kalian yang lebih sering melakukan hal ini ketimbang saya..?! Kalian selalu mempertontonkan kemewahan ketika kami hidup dibawah garis kemiskinan pada sebelas bulan diluar bulan puasa?Bukankah kalian yang lebih sering melupakan kami yang kelaparan, dengan menimbun harta sebanyak-banyaknya dan melupakan kami?Bukankah kalian juga yang selalu tertawa dan melupakan kami yang sedang menangis?Bukankah kalian yang selalu berobat mahal bilasedikit saja sakit menyerang, sementara kalian mendiamkan kami yang mengeluh kesakitan hingga kematian menjemput ajal..?!Bukankah juga di bulan puasa ini hanya pergeseran waktu saja bagi kalian untuk menahan lapar dan haus?Ketika bedug maghrib bertalu, ketika azan maghrib terdengar, kalian kembali pada kerakusan kalian..!?"Bocah itu terus saja berbicara tanpa memberi kesempatan pada Luqman untuk menyela.Tiba-tiba suara bocah itu berubah. Kalau tadinya ia berkata begitu tegas dan terdengar "sangat" menusuk,kini ia bersuara lirih, mengiba."Ketahuilah Tuan.., kami ini berpuasa tanpa ujung, kami senantiasa berpuasa meski bukan waktunya bulan puasa, lantaran memang tak ada makanan yang bisa kami makan. Sementara Tuan hanya berpuasa sepanjang siang saja.

Dan ketahuilah juga, juatru Tuan dan orang-orangdi sekeliling Tuan lah yang menyakiti perasaan kamidengan berpakaian yang luar biasa mewahnya, lalukalian sebut itu menyambut Ramadhan dan 'Idul Fithri?Bukankah kalian juga yang selalu berlebihan dalam mempersiapkan makanan yang luar biasa bervariasi banyaknya, segala rupa ada, lantas kalian menyebutnya dengan istilah menyambut Ramadhan dan 'Idul Fithri?Tuan.., sebelas bulan kalian semua tertawa disaat kami menangis, bahkan pada bulan Ramadhan pun hanya ada kepedulian yang seadanya pula.Tuan.., kalianlah yang melupakan kami, kalianlah yang menggoda kami, dua belas bulan tanpa terkecuali termasuk di bulan ramadhan ini. Apa yang telah sayalakukan adalah yang kalian lakukan juga terhadaporang-orang kecil seperti kami...!Tuan.., sadarkah Tuan akan ketidak abadian harta?Lalu kenapakah kalian masih saja mendekap harta secaraberlebih?Tuan.., sadarkah apa yang terjadi bila Tuan danorang-orang sekeliling Tuan tertawa sepanjang masa danmelupakan kami yang semestinya diingat?Bahkan, berlebihannya Tuan dan orang-orang disekeliling Tuan bukan hanya pada penggunaan harta,tapi juga pada dosa dan maksiat.. Tahukah Tuan akan adanya azab Tuhan yang akan menimpa?Tuan.., jangan merasa aman lantaran kaki masih menginjak bumi. Tuan..., jangan merasa perut kan tetap kenyang lantaran masih tersimpan pangan 'tuk setahun,jangan pernah merasa matahari tidak akan pernah menyatu dengan bumi kelak..."

Wuahh..., entahlah apa yang ada di kepala danhati Luqman. Kalimat demi kalimat meluncur deras darimulut bocah kecil itu tanpa bisa dihentikan.Dan hebatnya, semua yang disampaikan bocah tersebut adalah benar adanya!Hal ini menambah keyakinan Luqman, bahwa bocah inibukanlah bocah sembarangan.Setelah berkata pedas dan tajam seperti itu,bocah itu pergi begitu saja meninggalkan Luqman yang dibuatnya terbengong-bengong.

Di kejauhan, Luqman melihat bocah itu menghilang bakditelan bumi.Begitu sadar, Luqman berlari mengejar ke luar rumah hingga ke tepian jalan raya kampung Ketapang. Iaedarkan pandangan ke seluruh sudut yang bisadilihatnya, tapi ia tidak menemukan bocah itu.Ditengah deru nafasnya yang memburu, ia tanya semuaorang di ujung jalan, tapi semuanya menggeleng bingung. Bahkan, orang-orang yang menunggu penasaran didepan rumahnya pun mengaku tidak melihat bocah itukeluar dari rumah Luqman!Bocah itu benar-benar misterius! Dan sekarang ia malah menghilang!Luqman tidak mau main-main. Segera ia putarlangkah, balik ke rumah. Ia ambil sajadah, sujud dan bersyukur. Meski peristiwa tadi irrasional, tidakmasuk akal, tapi ia mau meyakini bagian yang masukakal saja. Bahwa memang betul adanya apa yang dikatakan bocah misterius tadi. Bocah tadi memberikan pelajaran yang berharga, betapa kita sering melupakanorang yang seharusnya kita ingat. Yaitu mereka yang tidak berpakaian, mereka yang kelaparan, dan merekayang tidak memiliki penghidupan yang layak.Bocah tadi juga memberikan Luqman pelajaran bahwaseharusnya mereka yang sedang berada diatas, yangsedang mendapatkan karunia Allah, jangan sekali-kalimeng goda orang kecil, orang bawah, dengan berjalan membusungkan dada dan mempertontonkan kemewahan yangberlebihan.Marilah berpikir tentang dampak sosial yang akan terjadi bila kita terus menjejali tontonan kemewahan,sementara yang melihatnya sedang membungkuk menahanlapar.Luqman berterima kasih kepada Allah yang telahmemberikannya hikmah yang luar biasa.

Luqman tidak maumenjadi bagian yang Allah sebut mati mata hatinya.Sekarang yang ada dipikirannya sekarang , entah maudipercaya orang atau tidak, ia akan mengabarkan kejadian yang dialaminya bersama bocah itu sekaligus menjelaskan hikmah kehadiran bocah tadi kepada semuaorang yang dikenalnya, kepada sebanyak-banyaknya orang.Kejadian bersama bocah tadi begitu berharga bagi siapa saja yang menghendaki bercahayanya hati.Pertemuan itu menjadi pertemuan yang terakhir.Sejak itu Luqman tidak pernah lagi melihatnya,selama-lamanya. Luqman rindu kalimat-kalimat pedas dan tudingan-tudingan yang memang betul adanya.Luqman rindu akan kehadiran anak itu agar adaseseorang yang berani menunjuk hidungnya ketika iasalah.
Sumber: Anggota Milist SD-SMP-IT-Istigamah


Artikel Terkait :




Posted in Labels:

0 comments:

Posting Komentar

 

Belajar Blog

Arsip Blog

Copyright (c) 2008
| Belajar Blog | Syiar Islam | CatatanGecor| Jump to TOP