Selamat Datang & Terima kasih Kunjungannya, Kami Mangabarkan Selanjutnya Anda Menentukan, Menerima Artikel & Banner Promo GRATIS! Kirim ke gecor_raden@plasa.com

Pekanbaru - Aneh bin ajaib, seorang bayi berkepala dua lahir di Pekanbaru, Riau. Ini adalah kasus yang pertama terjadi di dunia kedokteran Indonesia.Bayi ini dilahirkan di RSUD Indragiri Hilir, Riau, Kamis 23 Juli lalu dengan menggunakan operasi caesar. Bayi tersebut kini sudah dipindahkan ke RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru untuk dilakukan obervasi.

Bayi ini anak pertama dari pasangan Badrun (33) dan Nurhayati (23). Bayi seberat 3,2 kg tersebut memiliki empat lengan serta dua tulang belakang.Orang tua bayi berkepala 2, Badrun (33) dan Nurhayati (23) telah menunggu kehadiran sang buah hati 9 tahun lamanya. Meski kondisi sang bayi tidak normal, mereka ikhlas menerima.

"Sembilan tahun kami menunggunya. Walau anak kami terlahir tidak sempurna, tapi kami tetap akan menjaganya. Kami tak ingin anak kami harus dioperasi," kata Badrun di RSUD Arifin Achmad, Pekanbaru, Senin (27/7/2009).

Badrun menikahi Nurhayati tahun 2000 silam. Pada tahun 2008, Nurhayati pun mengandung. Lalu, Nurhayati melahirkan bayi berkepala dua melalui operasi caesar pada Kamis 23 Juli 2009.

Badrun mengaku semula tidak percaya melihat kondisi putranya. "Waktu saya azankan, rasa-rasa tidak percaya melihat kondisi anak saya. Tapi ya kalau memang Tuhan sudah memberikan titipkan kepada kami seperti itu, kami ikhlas menerimanya. Kami berharap bayi kami dapat sehat," ujar pria yang tidak memiliki pekerjaan tetap ini.

Dalam kesempatan itu, Badrun mengatakan biaya makan dan penginapan selama menunggui sang istri dan anak-anaknya ditanggung pihak RSUD Arifin Achmad.

"Saya makan di rumah sakit inilah. Kata kepala rumah sakit, selama menjaga anak, saya makan di rumah sakit saja. Jadi saya makan dan minum dari rumah sakit ini. Kalau mau makan di luar, saya tidak punya uang," kata Badrun.

Selain makan, lanjut dia, penginapan juga ditanggung rumah sakit. Badrun dapat menghuni kamar di belakang rumah sakit.

"Saya di Pekanbaru ini tidak punya famili. Keluarga saya ada di kampung semua," kata Badrun.


Saat Mimpi Sang Istri Jadi Kenyataan
Bayi berkepala dua itu terlahir dari pasangan Badrun (33) dan Nurhayati (23). Begitu mengetahui kelahiran bayi pertamanya yang tidak normal, Badrun pun langsung teringat mimpi Nurhayati.

"Saat kandungan anak saya berusia tujuh bulan, istri pernah bemimpi. Dalam mimpinya, anak kami berkepala dua. Waktu itu saya cuma bilang, yang namanya mimpi itu hanya bunga tidur," cerita Badrun kepada detikcom di sela-sela jumpa pers di RSUD Arifin Achmad, Pekanbaru, Riau, Sabtu (25/07/2009).

Cerita mimpi sang istri itu, lanjut Badrun, tidak terlalu diambil pusing. Dia menganggap hal itu hanya rasa khawatir istrinya. Tapi rupanya apa yang ada dalam mimpi sang istrinya itu sekitar dua bulan yang lalu, justru jadi kenyataan.

"Waktu istri saya bercerita soal mimpinya, sama sekali saya tidak terlalu menanggapi serius. Namun saat anak saya lahir dan melihat kenyataan itu, saya kembali teringat akan mimpinya. Ternyata mimpi istri saya menjadi kenyataan," kata Badrun warga Tembilahan, Ibukota Indragiri Hilir.

Kini Badrun hanya bisa pasrah atas cobaan yang diberikan dari Yang Maha Kuasa. "Walau anak saya tidak normal, saya tetap berharap kalau bisa dioperasi, biarkan dia hidup," katanya dengan nada lirih.

Kasus Langka dan Pertama di Indonesia


Kelahiran bayi berkepala dua di Riau merupakan kasus langka. Malahan, bayi yang baru berusia dua hari ini adalah kasus pertama di Indonesia. Bayi malang ini kini di rawat di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru."Kelahiran bayi ini termasuk golongan langka, malah ini merupakan pertama kali di Indonesia.
Kini bayi itu tengah kita rawat intensif untuk melakukan analisis untuk mengetahui jantung dan parunya satu atau dua," ujar salah satum medis yang menangani bayi tersebut, Dokter Spesialis Anak, Tubagus Odih, Sabtu (25/07/2009).Tubagus menjelaskan, setiap kelahiran satu bayi kembar siam, sebanding dengan 500 ribu kelahiran bayi normal. Dari kembar siam yang pernah ada, kondisi layak bayi seperti itu hanya ada 8 persen.
"Karena itu kita menyebut kasus ini sangat langka," jelas Tubagus.Secara umum, kondisi bayi yang belum memiliki nama itu memiliki kadar oksigen di dalam tubuh di bawah 90 dari normal di atas 95."Pernafasannya harus dibantu dengan alat. Kalau tidak, bayi ini tidak nyaman dan selalu menangis," jelasnya.Bayi ini anak pertama pasangan Badrun, 33 dan Nurhayati, 23, ini lahir di RSUD Puri Husada Tembilahan Indragiri Hilir, pada Kamis, (23/7) sekitar pukul 20.00 Wib. Bayi yang lahir dengan operasi cesar ini memiliki berat badan sekitar 3,2 kg dan panjang sekitar 43 cm.
Sumber: Detiknews.

Artikel Terkait :




Posted in Labels:

0 comments:

Posting Komentar

 

Belajar Blog

Arsip Blog

Copyright (c) 2008
| Belajar Blog | Syiar Islam | CatatanGecor| Jump to TOP