Selamat Datang & Terima kasih Kunjungannya, Kami Mangabarkan Selanjutnya Anda Menentukan, Menerima Artikel & Banner Promo GRATIS! Kirim ke gecor_raden@plasa.com

Berita tentang Manohara Odelia Pinot seorang Model Indonesia yang dipersunting Pangeran Kesultanan Kelantan pada dua hari ini menjadi Highline media elektronik dan media koran di Indonesia. Tentunya dapat mengalahkan berita lain yang juga tidak kalah menjadi sorotan penting sebelumnya seperti pemilihan Cawapres dan sebar pesona masing-masing kandidat cawapres itu sendiri. Berikut berita dari Media Tribun Kaltim seputar pangakuan Manohara Odelia Pinot tentang pengalaman hidupnya di Kesultanan Kelantan.

Manohara Odelia Pinot, model asal Indonesia yang mengaku diperlakukan buruk oleh Pangeran Kesultanan Kelantan, mendadak muncul di Jakarta. Secara blak-blakan ia mengaku mengalami penyiksaan fisik dan psikis selama menjadi istri Tengku Muhammad Fakhry, Pangeran Kesultanan Kelantan, Malaysia.

Bentuk penyiksaan yang dialami di antaranya tubuh Manohara disilet-silet. "Ya setiap hari. Badan saya disilet-silet, kekerasan seksual, kekerasan lainnya. Semua itu benar," kata Manohara ketika ditemui di kediaman ibunya, Daisy Fajarina, di kawasan Anggrek Cendrawasih, Slipi, Jakarta, Minggu (31/5).

Manohara masih mengalami trauma akibat kekerasan tersebut. Ia bahkan enggan membeberkan secara lebih detail kekejaman sang suami. "Semua itu masih sangat berdampak pada saya," curhat Manohara.

Oleh karena itu, Manohara berniat mengajukan gugatan cerai kepada suaminya. Ia mengaku tidak lagi mencintai sang suami. "Iya, memang dari dulu mau cerai," kata Manohara.

Ia merasa diperlakukan sebagai properti oleh sang suami. "Pada awalnya saya sempat depresi. Tapi kalau saya sakit, saya membiarkan mereka menang," katanya.

Meski mendapati nasib buruk dalam berumah tangga, perempaun murah senyum itu mengaku akan berusaha tidak trauma pada laki-laki. "Kalau saya trauma pada laki-laki, berarti Tengku sudah membunuh hidup saya," kata Manohara.

Mantan model itu mengaku masih sering ketakutan mengingat perlakuan kasar sang suami. "Buat Fakhry, Mano itu seperti mainan saja. Tengku bilang, karena kamu properti saya," ujarnya.

Manohara pun berpikir Fakhry mempunyai kelainan jiwa. "Menurut saya, dia agak psycho (psikopat). Kalau orang biasa, pasti tidak akan melakukannya kan?" katanya.

Lalu mengapa dalam beberapa foto yang dikeluarkan pihak Kesultanan Kelantan ia tampak bahagia? "Foto-foto itu semua direncanakan, di-plan mesti senyum," katanya.

Untuk sebuah foto dia diberi instruksi yang harus dilakukan. Bila tidak melakukan instruksi itu, Manohara terancam mengalami siksaan. "Wah, itu tambah parah konsekuensinya. Kekerasannya akan lebih kasar," curhat Manohara.

Bila Manohara berusaha melawan atau kabur, ia disuntik hingga muntah darah. "Dulu ada dua kali disuntik. Makanya besok saya mau cek ke dokter," katanya.

Setelah disuntik, keesokan harinya Manohara muntah darah. "Saya muntah darah. Tak lebih dari 4 hari berat saya naik 10 kilo. Itu kan nggak wajar," kisah Mano.

Mano menduga pihak Kesultanan Kelantan memberi suntikan agar ia kelihatan gemuk atau sedang hamil. Padahal di Kelantan, Manohara sangat takut makan. Ia takut makanan yang diberikan kepadanya itu mengandung obat-obatan.

"Sebenarnya, saya takut makan karena pernah sekali makan habis itu langsung cepat tidur atau jadi grogian," cerita Mano.

Dalam kesempatan itu Manohara menyentil sikap Duta Besar RI di Malaysia, Da'i Bachtiar, yang tidak memberi perhatian kepadanya. "Harus diganti Dubes RI di Malaysia," katanya.

Ia mengaku tidak mendapatkan bantuan apapun, bahkan terkesan baginya pihak Kedubes telah membuat pemberitaan bohong tentang dirinya. "Dia yang bilang kalau Mano senang-senang di KL (Kuala Lumpur), padahal tidak begitu," imbuhnya.

Mano juga menceritakan pernah satu waktu ia menelepon ke Kedubes namun tidak ditanggapi. "Saya bilang ini telepon emergency, tapi dibilang tidak bisa karena sedang libur."

Hal senada juga dikisahkan Daisy. Ia mengaku tidak mendapatkan bantuan apa-apa dari Kedubes Indonesia di Malaysia. "Tidak ada bantuan dari Kedubes Indonesia di Malaysia, saya hanya dapat bantuan dari Laskar Merah Putih," kata Daisy.

Kasus Manohara, Ortu Jangan Tergiur Harta


JAKARTA - Kasus Manohara, harus jadi pelajaran bagi bangsa ini. Di antaranya, agar setiap orangtua tidak mudah tergiur harta sehingga mengawinkan anak-anaknya pada usia yang sangat muda.



"Kita bersyukur kembalinya Manoha Odelia Pinot ke Indonesia. Kita prihatin kasus yang menimpa Manohara dan mengharapkan bisa diselidiki dengan transparan dan adil ," ujar Musni Umar, anggota juru bicara Eminent Persons Group Indonesia (EPG Indonesia) dalam kerjasama antarbangsa antara Indonesia dan Malaysia di Jakarta, Minggu (31/5) malam.



Kasus ini, menurut Musni, kembali mengingatkan setiap orangtua yang ingin menikahkan anaknya, harus mempertimbangkan kondisi psikologis dan biologis anak. Apalagi, kalau sampai usia sang anak belum pantas kawin karena masih di bawah umur.



"Laporan yang disampaikan Manohara ke publik baru sepihak. Supaya berimbang dan adil perlu mendengar penjelasan dari pihak suaminya dan Kedubes RI di Malaysia," ujarnya.



Musni berharap, kasus Manohara diselesaikan secara hukum dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya sehingga tidak mengganggu hubungan baik masyarakat Indonesia Malaysia.



"Kasus Manohara harus dihadapi dengan kepala dingin. Semua yang diungkapkan Manohara semoga ada bukti hukumnya yang kuat seperti saksi, bukti penyiksaan dan bukti-bukti lain, sehingga bisa ditegakkan keadilan," ujarnya.



Sumber: Tribun Kaltim


Artikel Terkait :




Posted in Labels:

0 comments:

Posting Komentar

 

Belajar Blog

Arsip Blog

Copyright (c) 2008
| Belajar Blog | Syiar Islam | CatatanGecor| Jump to TOP