Selamat Datang & Terima kasih Kunjungannya, Kami Mangabarkan Selanjutnya Anda Menentukan, Menerima Artikel & Banner Promo GRATIS! Kirim ke gecor_raden@plasa.com

Sudah sejak lama, susu sapi dianggap jenis minuman yang mendukung gizi sehat. Satu gelas belimbing (sektiar 250 ml) susu mengandung 300 mg kalsium, 100 IU vitamin D, 500 IU vitamin A, 8 gram protein, 0,4 mg riboflavin, 0,8 mcg vitamin B12, dan 2 Niacin Equivalent. Kandungan kalori bergantung pada jenis susu. Mulai dari 85 kalori untuk susu tanpa lemak, sampai 150 kalori untuk susu murni. Dari data ini, bisa disimpulkan bahwa meminum 2 gelas susu per hari bisa melengkapi kebutuhan tubuh kita. Baik dari segi vitamin, mineral, protein, maupun kalori.

Masalah lemak sering mengemuka ketika kita memilih susu sebagai pelengkap menu sehari-hari. Ada beberapa jenis yang beredar di pasaran. Kita lihat bersama di bawah ini:

Susu full-cream. Mengandung 3,2% lemak atau 8 gram lemak per 250 ml. Susu ini biasa disebut susu murni. Kadar kolesterolnya 35 mg per 250 ml.

Susu jenis reduced-fat. Kandungan lemaknya dikurangi menjadi 2% atau 5 gram per 250 ml. Kadar kolesterolnya 20 mg.

Susu rendah lemak (low-fat). Memiliki kandungan lemak hanya 1% atau 3 gram per 250 ml. Kadar kolesterolnya 10 mg.

Susu bebas lemak (non-fat). Kandungan lemaknya sebesar 0,1% atau kurang dari 1 gram per 250 ml susu. Kadar kolesterolnya sebesar 5 mg.

Mencermati tren susu

Ragam produk susu tidak hanya berhenti pada kategori besaran lemak. Belakangan, mulai marak juga susu jenis-jenis tertentu yang ditawarkan untuk kebutuhan khusus. Misalnya, untuk menambah berat badan, membentuk tubuh atletis, atau melangsingkan tubuh. Ada juga susu yang dibuat khusus untuk penderita penyakit tertentu, seperti diabetes. Kita perlu menyelisik kelompok suplemen seperti susu ini, agar tidak salah kaprah dalam mengonsumsinya.

Susu penambah berat badan. Susu jenis ini umumnya mengandung kalori dan protein yang lebih tinggi dibandingkan dengan susu sapi biasa. Selain itu, susu ini juga diperkaya dengan berbagai jenis vitamin dan mineral untuk menunjang penambahan berat badan, terutama dari massa bebas lemak. Sebenarnya, efek susu penambah berat badan ini tidak banyak berbeda dengan susu berjenis nutritionally complete (lihat poin selanjutnya). Sebab, untuk menambah berat badan diperlukan penambahan asupan kalori dan protein dari asupan rerata harian seseorang.

Susu yang lengkap gizi (nutritionally complete). Susu ini seharusnya disebut sebagai makanan cair, bukan susu. Makanan cair digunakan sebagai pengganti makanan lengkap, dengan kandungan gizi yang lengkap. Mulai dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, hingga mineral. Kita bisa mendapat kebutuhan gizi yang penuh hingga 100%, dengan hanya mengonsumsi makanan cair dalam jumlah sesuai. Di pasar, ada juga makanan cair khusus penderita diabetes. Namun perlu diingat, perannya adalah pengganti makanan, bukan susu.

Susu pembentuk tubuh atletis. Susu jenis ini umumnya tinggi protein, rendah lemak, dan diperkaya dengan vitamin dan mineral. Selain itu, ditambahkan juga pemanis buatan untuk mengurangi kadar kalorinya. Susu ini bisa dikonsumsi mereka yang berolahraga berat, seperti angkat beban. Sebab, saat seseorang berusaha membentuk otot, kebutuhannya akan protein, vitamin, dan mineral tertentu ikut naik. Perlu diingat, minum susu jenis ini saja tanpa berolahraga, tidak akan ada efeknya. Sertai dengan latihan angkat beban yang baik dan teratur.

Susu untuk merampingkan tubuh. Susu jenis ini umumnya tanpa lemak dan rendah kalori. Pada produk tertentu, susu ini juga diperkaya dengan zat "pelangsing" seperti CLA (conjugated linoleic acid). Sebenarnya, belum jelas apakah CLA memiliki efek pelangsing pada manusia. Yang pasti, untuk menjadi lebih langsing kita harus mengurangi asupan kalori dan meningkatkan aktivitas fisik.

Susu mengandung kolostrum. Kolostrum sapi berefek meningkatkan daya tahan tubuh anak sapi, sama seperti efek kolostrum ASI pada bayi manusia. Apakah kolostrum sapi berguna bagi manusia? Belum ada data ilmiah yang mendukung anggapan ini. Produk ini seringkali dijual dengan harga mahal. Namun, sampai sekarang belum jelas kegunaannya, sehingga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi.(Sumber:Tribun Kaltim/kompas.com)

Artikel Terkait :




Posted in Labels:

0 comments:

Posting Komentar

 

Belajar Blog

Arsip Blog

Copyright (c) 2008
| Belajar Blog | Syiar Islam | CatatanGecor| Jump to TOP