Ketika 200 Lebih Organ ’ASLI’ Makhluk Hidup Dipamerkan
(25 November 2009)
TAKJUB, itulah yang dirasakan pengunjung saat melihat "patung" manusia berkuda. Ini memang bukan patung biasa. Sebab, baik kuda maupun orangnya diperoleh dari makhluk asli namun ditampilkan tanpa kulit, sehingga terlihat bagian demi bagian tubuh mereka. Bahkan, urat dan nadi pun terlihat jelas. Tekstur daging terlihat masih segar, berwarna merah meski tak ada darah yang mengalir.
Tepat di depan manusia berkuda itu terdapat "patung" manusia sedang menarik kereta rusa. Setiap bagian tubuhnya ditarik oleh pengikat sejenis senar sehingga dapat berdiri tegak. Pengunjung tak dapat berjalan lebih mendekat karena terhalang balok-balok kaca di bawahnya.
Pemandangan tak biasa ini bisa Anda jumpai di Science Centre Singapore. Even yang berlangsung hingga 6 Maret tahun depan itu memamerkan 200 bagian tubuh makhluk hidup dan 20 tubuh utuh asli. "Termasuk organ, potongan tubuh dan seluruh tubuh yang telah mengalami pengawetan,'' tutur Juliet Tseng, humas Science Centre Singapore.
''Apa itu Daddy,'' kata seorang gadis kecil kepada ayahnya dalam bahasa Prancis menunjuk deretan tabung. Yang ditunjuk bocah itu tabung-tabung berisi embrio dan fetus manusia asli yang mengalami perkembangan.
Setiap item yang dipajang terlihat mengagumkan. Mungkin karena pameran itu dilengkapi tata pencahayaan dan dekorasi yang tepat. Kain hitam dipakai untuk memisahkan arena pameran dengan dunia luar.
Masuk ke arena pameran, pengunjung langsung diajak untuk lebih mengenali tubuhnya. Seperti ligamen, otot, sistem saraf, sampai kulit manusia.
Selain itu, ditunjukkan tiga fase kehidupan; muda, dewasa hingga masa tua. Bahkan, ada "patung" wanita yang mengandung lengkap dengan janinnya. Pengunjung juga diajak mempelajari kondisi tubuh dalam berbagai aktivitas seperti sedang main catur, melukis, menari, dan lain-lain. Ada seorang manusia tanpa kulit bermain basket lengkap dengan bolanya. Juga patung atlet yang bergantungan di papan gym.
Setiap potongan bagian tubuh itu telah mengalami plastination. Sebuah teknik pengawetan menggunakan metode Dr von Hagens. Teknik yang sering dipakai dalam dunia kedokteran itu ditemukan pada 1970-an oleh Hagens untuk mencegah pembusukan. Seluruh item yang dipamerkan tersebut berasal dari Institut Plastination, sebuah badan dari Jerman yang menjalankan program pengumpulan donasi tubuh berbagai makhluk hidup dari seluruh dunia. Sebagian besar koleksi telah lulus uji etika dan mendapat izin dipamerkan ke publik.
Hingga kini institut tersebut memiliki lebih dari 10.500 donor hidup dan mati di seluruh dunia. Donor harus memberikan persetujuan dahulu sebelum organ atau badannya digunakan ketika mereka meninggal dunia.
Pameran ilmu pengetahuan itu merupakan kerja sama Science Centre Singapore dengan Institut Plastination. Guna memproduksi "patung" makhluk hidup untuk Body Worlds, von Hagens mempekerjakan 340 pekerja di lima laboratorium di tiga negara: Tiongkok, Jerman, dan Kirgiztan. Setiap laboratorium memiliki kategori masing-masing. Misalnya Tiongkok dengan spesimen binatangnya.
Salah satu yang paling sulit dibentuk adalah jerapah. Tim membutuhkan waktu hingga tiga tahun untuk membentuknya atau sepuluh kali lebih lama daripada membentuk tubuh manusia. Khusus untuk jerapan ini, sepuluh orang dikerahkan untuk memindahkan binatang berleher panjang itu. Maklum, beratnya setara dengan berat sesungguhnya, yakni 1.360 kilogram untuk jantan dan 680 kilogram untuk betina.
Selain jerapah, anatomi binatang yang juga bisa dinikmati adalah cumi-cumi raksasa. Binatang ini dipajang memanjang di dekat pintu keluar. Gurita dengan panjang sekitar dua setengah meter ini dibelah menjadi dua -depan dan belakang- sehingga pengunjung dapat melihat bagian dalam hewan tersebut. Hewan laut ini juga diletakkan dalam kotak kaca yang dilengkapi cermin di bawahnya, sehingga orang bisa melihat bagian bawah tubuhnya.
Pameran ini tidak hanya bermanfaat bagi pelajar untuk belajar anatomi, tapi juga kesehatan manusia. ''Anda akan mengetahui bagaimana tubuh berubah karena usia dan penyakit. Bagaimana badan bekerja dan bagaimana gaya hidup bisa berdampak besar pada kesehatan tubuh,'' tutur Chew Tuan Chiong, chief executive Science Centre Singapore.
Sumber: http://www.jawapos.co.id/
Posted in
Labels:
Ilmu Pengetahuan ()
0 comments:
Posting Komentar