
Misi pertama India ke Bulan telah menemukan bukti mengenai air dalam jumlah yang sangat banyak di permukaannya, demikian laporan harian The Times, Kamis seperti dilaporkan Reuters.Data dari pesawat antariksa Chandrayaan-1 juga menunjukkan air masih terbentuk di Bulan, kata surat kabar Inggris tersebut.
"Itu sangat memuaskan," kata harian tersebut, yang mengutip Mylswamy Annadurai, direktur proyek misi itu di Organisasi Penelitian Antariksa India di Bangalore.Surat kabar tersebut melaporkan terobosan dijadwalkan diumumkan oleh Badan Antariksa dan Penerbangan AS, Kamis.
Laman NASA menyatakan lembaga itu berencana menyelenggarakan taklimat buat media pada pukul 14.40 waktu setempat pada 24 September guna "mengungkapkan temuan ilmiah baru mengenai Bulan" dari data yang dikumpulkan selama misi antariksa nasional dan internasional.Pesawat antariksa tanpa awak milik India diperlengkapi dengan Moon Mineralogy Mapper, milik NASA
India Akhiri Misi Pertama ke Bulan
Bangalore, India mengakhiri misi pertamanya ke bulan Ahad, satu hari setelah para ilmuwan kehilangan semua kontak dengan kendaraan antariksa tak berawak yang sedang mengorbit bulan, kata seorang juru bicara."Upaya kami untuk mengadakan kontak telah gagal. Misi ini telah berakhir," kata S. Satish, juru bicara Organisasi Riset Antariksa India (ISRO).
"Tidak ada gunanya meneruskan misi ini."Komunikasi dengan pesawat antariksa Chandrayaan-1 terputus pada Sabtu dini hari. Penyebab ketidakfungsian itu sedang diselidiki.Misi senilai 79 juta dolar itu diluncurkan di tengah eforia nasional Oktober lalu untuk menempatkan India dalam pertarungan antariksa Asia bersama dengan saingannya China dan memperkuat klaimnya untuk dianggap sebagai satu kekuatan global.
Sebuah kendaraan mendarat di bulan satu bulan kemudian dan mengirim balik citra permukaan bulan.Namun sebuah sensor penting pesawat itu, yang sedang mengorbit bulan, tidak berfungsi Juli, yang menimbulkan kekhawatiran bahwa misi dua tahun itu mungkin harus dibatasi.Salah satu tugas penting misi itu adalah untuk mencari Helium 3, isotop yang sangat jarang ada di bumi tapi dapat menjadi sumber energi pada masa depan dalam fusi nuklir.Satish mengatakan persiapan-persiapan telah dimulai bagi Chandrayaan-2, juga misi tak berawak ke bulan, yang India harapkan akan diluncurkan pada 2012.
Peluncuran itu akan menjadi satu langkah ke depan untuk mencapai tujuan ISRO mengirim satu misi berawak dalam waktu empat tahun dan pada akhirnya mengirim sebuah pesawat antariksa ke Mars. (*)
Sumber: ANTARA News
Posted in
Labels:
Ilmu Pengetahuan ()
0 comments:
Posting Komentar