Rekor Selam Dunia Pecah di Manado
(17 Agustus 2009)
Keberhasilan pemecahan rekor tersebut diputuskan langsung oleh juri Guinness Book of World Records Lucia Sinigagliesi yang datang dari Inggris. Selain itu, hadir Lurah Malalayang 2 Kecamatan Malalayang Lenda Neivi Pelealu, dan notaris Jantje Tengko SH. Mereka menilai secara teliti dan objektif.
’’Selamat, kali ini yang terbesar dan yang tertinggi jumlahnya (peserta selam masal) dari yang tercatat dalam Guinness Book of Records. Ada 2.465 penyelam. Terima kasih untuk semuanya. Kalian berhasil,’’ ucap Sinigagliesi memuji.
Hari ini, bertepatan HUT Ke-64 Kemerdekaan RI, akan dilakukan pemecahan rekor dunia The Most People Scuba Diving Simultan. Yaitu, melakukan upacara kemerdekaan di bawah air di tempat yang sama, Pantai Malalayang, sekitar delapan kilometer dari Kota Manado.
Saat acara dimulai, tercatat 2.818 peserta yang terdaftar. Namun, setelah diregistrasi ulang pascapenyelaman, tercatat 2.465 penyelam. Mungkin kekurangan 353 penyelam itu terjadi karena masalah pencatatan. Peserta yang akan turun dan yang sudah turun harus membubuhkan tanda tangan. Proses ini makan waktu karena banyaknya peserta yang ikut.
Begitu pemecahan rekor diumumkan pukul 11.16 Wita oleh tim penilai, tepuk tangan meriah dari undangan dan pengunjung menyambut. Sementara para penyelam tetap bertahan di dasar laut. Acara itu bisa disaksikan melalui layar monitor maupun siaran langsung sebuah televisi swasta dari dasar laut.
Hampir tiga ribu penyelam diturunkan tiga tahap dari tempat persiapan di jalan yang menghubungkan Manado-Gorontalo. Jalan sepanjang hampir 3 km itu ditutup total untuk mendukung acara.
Lagu-lagu perjuangan mengiringi para penyelam. Sesekali terdengar teriakan pembawa acara untuk membangkitkan semangat mereka. ’’All divers, are you ok?’’ tanyanya. Pertanyaan itu disambut dengan semangat oleh ribuan penyelam sambil kintir (renang mundur) menuju tempat penyelaman yang berjarak sekitar 200 meter dari bibir pantai.
Semua gerakan penyelam, seperti mulai masuk ke bibir pantai, berjalan menuju laut, mengenakan sepatu katak, dan mulai menyelam, menggunakan aba-aba pula. Sebab, prosedur tersebut termasuk dalam penilaian tim juri. Pukul 10.45, dimulai hitung mundur 5-4-3-2-1 yang disahut dengan sirene KRI Surabaya dan KRI Suwarso bergantian. Itu menandai dimulainya penyelaman.
Sebuah helikopter SAR juga terbang rendah di atas lokasi penyelaman. Ribuan penyelam yang tadinya di atas permukaan secara serentak turun ke dasar laut. Barisan terdepan berada pada kedalaman 15 meter, sedangkan barisan terbelakang mencapai 25 meter. Jarak pandang cukup bagus karena cuaca cerah.
Pantai Malalayang, yang terletak 8 km sebelah barat Kota Manado, terlihat penuh pengunjung. Para peserta yang datang pukul 06.00 harus berjalan kaki 1 km kilometer lebih menuju daerah persiapan karena jalan ditutup total.
Di antara penyelam, terlihat sejumlah pejabat, seperti Gubernur Gorontalo Fadel Muhammad dan Wali Kota Padang Fauzi Bahar. Sejumlah perwira tinggi TNI, baik yang masih aktif maupun pensiun, juga ikut serta.
Wakil Kepala Staf TNI-AL Laksamana Madya TNI Moekhlas Sidik MPA bertindak selaku inspektur upacara dalam acara kemarin. Sedangkan komandan upacara adalah Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Iskandar Sitompul SE. Dalam kesempatan tersebut, juga hadir Menteri Kelautan dan Perikanan Fredy Numberi serta sejumlah pejabat teras TNI dan Polri serta Muspida Provinsi Sulawesi Utara.
Moekhlas Sidik menyampaikan apesiasi atas terciptanya rekor itu. ’’Terima kasih kepada semua yang dengan sukarela mau berpartisipasi dalam acara ini. Jangan lupa, besok pagi (pagi ini) kita ulangi lagi kejadian ini. Kita bikin rekor baru agar Indonesia tercatat di dunia internasional,'’’ ucapnya.
Posted in Labels: Prestasi Bangsa Indonesia ()
0 comments:
Posting Komentar