Modus Penipuan Lewat Telepon Selular
(27 Maret 2009)
ibu bisa menyalakan hp ibu lagi"
Saat itu saya bingung tapi juga curiga, "Lho kok bisa no.hp saya digunakan untuk sindikat narkoba, gimana caranya..???" (kemudian terdengar suara-sura dijalanan yang berisik...) "Iya bu bisa, untuk itu kami mohon kerjasamanya untuk mematikan hp..!!!!" dengan nada menyidik saya tanya lagi, "Ini saya bicara dengan siapa ya?" "Saya Inspektur Satu Sumantri dari Bagian Narkoba Polda Metro Jaya" Kemudian saya catat identitas si penelepon. "Mohon segera matikan hp ibu karena kami akan mengadakan penyidikan..!!"(terdengar suara-suara kendaraan dan tut...tut..tut... telpon mati)
Saat itu saya masih bingung tapi tidak langsung percaya, dan saya TIDAK mematikan hp, 1 menit kemudian saya ditelpon lagi dg no telp yang sama 081513531213, tapi tidak saya angkat. dan hp saya berdering terus tidak berhenti dari no.telp yang sama. Pada saat itu juga saya langsung telpon Polsek Setiabudi. Saya cerita tentang telpon yang mengaku dari Polda, yang menjawab telpon bilang kalau dari Polda tidak ada seperti itu, tapi kalau memang tidak perlu hp ya matikan saja.. kan gak ada salahnya, trus saya jawab juga kalau untuk penipuan bagaimana? dan pada saat itu hp saya bunyi terus dari nomer yang sama, dan tidak saya angkat.
Kemudian saya menelpon suami saya yang kebetulan sedang berada di luar kota. Saya cerita tentang telpon itu dan make sure kalo dia baik-baik aja dan hati-hati. Hp saya masih saja bunyi dari nomer yang sama tapi saya tutup aja.... Kemudian saya juga menghubungi security ditempat tinggal saya. Yang saya tahu security ditempat tinggal saya dibawah pengawasan langsung dari Polda Metro Jaya, jadi pasti punya akses langsung ke Polda.
Setelah saya lapor, langsung pihak security menelpon ke Polda Metro Jaya Bagian Narkoba, dan ternyata tidak ada yang namanya Inspektur 1 Sumantri di bag. Narkoba, dan tidak ada kegiatan penyidikan yang mengharuskan mematikan hp. Jadi dalam hal ini saya benar-benar dibohongi..... dan saya masih curiga juga... ini pasti penipuan.. tapi siapa yang ditipu..??? Dan Hp saya masih terus bunyi dari nomer yang sama, memang orang itu gak kenal menyerah..... Saya langsung menelpon saudara-saudara dan sahabat-sahabat saya di Jakarta . Kemudian ada telpon masuk lagi tapi kali ini dari mertua saya yang di luar kota, dan langsung saya angkat "Halo kamu baik-baik aja kan ..??" "Iya ma.. emang knapa...???" "Lho tadi papamu telpon kantanya kamu kecelakaan.."
MasyaAllah.....
Ternyata penipu itu menipu orang tua saya yang ada di luar kota ....!!!! Langsung saya telpon orangtua, kemudian beliau cerita tadi ditelpon dari kantor polisi di Jakarta. Orang yang mengaku polisi itu bilang kalau saya kecelakaan dengan mobil tanki pertamina, dan saya sekarang luka parah di RSCM. Ayah saya menelpon RSCM dan berbicara dengan orang yang mengaku dr. Listyo, dia mengaku telah merawat saya dan menerangkan secara medis luka serius yang saya alami dan kebutuhan pengobatan yang tidak tersedia di Jakarta. Obat-obat dan pen untuk patah kaki saya hanya ada di apotek Singapore dengan biaya sekitar Rp.21 juta.
Ayah saya diminta mentransfer uang sebesar Rp. 21 juta. karena urusan transfer-mentransfer uang, ayah saya masih belum terlalu percaya, beliau mencoba menghubungi HP. saya dgn nomor 0815 xxx xxxx (prabayar), kemudian ada yang mengangkat dan mengaku bernama Agus. si Agus ini bilang kalo dia adalah teman suami saya dan sekarang menjaga di rumah karena di rumah tidak ada orang, dia juga bercerita kalau tadi banyak polisi datang ke rumah mengabari kecelakaan mobil yang saya alami dan sekarang suami saya sedang ke RSCM. Dari situ ayah saya mulai panik, sudah percaya dan hampir menyiapkan uang sebesar Rp. 21 juta yg diminta Kemudian ayah saya menelpon mertua saya yang tinggal satu kota, mengabari kecelakaan itu, mertua saya juga ikut panik.
Alhamdulillah......mertua saya ingat kalau suami saya sedang tugas di luar kota , jadi kok bisa ada di rumah sakit...???? Orang tua saya juga menggunakan telpon yang lain untuk menelpon, karena telpon yang satunya terus-menerus berdering dari rumah sakit yang meminta ayah saya segera mentransfer uang untuk pengobatan. Orang tua dan mertua saya mencoba menelpon saudara-saudara saya di Jakarta untuk mengecek kebenaran telpon tadi. Tapi anehnya saudara-saudara saya tidak bisa menghubungi hp saya, padahal saya tidak mematikan hp.
Kemudian terakhir kalinya yang mengaku dokter tadi menelpon, diterima oleh adik saya, begitu orang tersebut meminta untuk mentransfer uang, oleh adik saya dijawab, "Kakak saya sudah dicover oleh Asuransi, jadi nanti masalah biaya-biaya, Asuransi yang urus semuanya". Telpon langsung terputus dan orang tersebut tidak meneror orang tua saya lagi.
Alhamdulillah.... Puji Syukur kehadirat Allah, kami sekeluarga terhindar dari penipuan itu. Ini semua cobaan dan untuk pelajaran kita semua......
Posted in Labels: Waspada Kejahatan ()
0 comments:
Posting Komentar