Selamat Datang & Terima kasih Kunjungannya, Kami Mangabarkan Selanjutnya Anda Menentukan, Menerima Artikel & Banner Promo GRATIS! Kirim ke gecor_raden@plasa.com

Foto-foto wanita cantik dan artis terpajang di sebuah situs Hartono**.com. Dalam situs tersebut, pengelola menulis dara-dara cantik tersebut bisa dipesan untuk model, sales promotion girl (SPG) dan lain-lain, termasuk bisa diajak kencan.

Situs itu juga menyedot perhatian, karena ada tulisan 'Hartono'. Nama ini dulu dikenal sebagai mucikari kelas atas. Karena reputasinya yang mentereng, tak heran bila banyak pria hidung belang yang coba-coba bertransaksi seks lewat situs tersebut. Apalagi penyelenggara mencatut nama-nama artis papan atas, termasuk nama Luna Maya.

Tapi angan-angan ingin berkencan dengan Luna Maya urung terwujud. Ketika uang muka jutaan sudah berpindah rekening, jangankan sosok Luna Maya yang datang, wanita yang berwajah mirip artis kelahiran Bali itu, juga tak diperoleh pria hidung belang. Dengan kata lain, pria yang membooking Luna Maya via internet itu tertipu oleh pengelola situs.

Itu sebabnya polisi segera turun tangan. Saat ini setidaknya ada beberapa situs yang sudah berhasil diungkap polisi. Situs itu antara lain www.poskota.net dan www.wanita 18.com, prostitusi www.jakarta**.com, serta www. Hartono**.com Kini situs-situs tersebut sudah diblokir.

Maraknnya situs-situs yang menjual jasa seks saat ini mengikuti booming marketing online di Indonesia. Dan para mucikari tidak mau ketinggalan untuk memanfaatkan jasa online untuk menjual jasa kencan kepada pelanggannya. Hanya dengan memacang foto gadis cantik di websitenya, para pelanggan langsung bisa mengklik untuk memesan. Cara seperti ini sangat efektif dan relatif aman.

Seorang mucikari bernama DH saat ditemui detikcom mengaku munculnya ide menjual jasa seks lewat internet bermula dari kesenangannya untuk chatting di internet. Dari ngobrol-ngobrol di dunia maya, ia kemudian berhasil merekrut sekitar 20 anak buah yang siap berkencan.

DH mengaku, untuk menjerat gadis-gadis cantik tersebut, ia memberikan iming-iming Rp 800 ribu sampai dengan Rp 1 juta untuk sekali kencan. Jika tawaran ini disetujui, sang gadis langsung dimintai foto berikut biodatanya."Semua berawal dari chatting, setelah umpan dimakan, maka saya meminta data valid dan fotonya," kata DH kepada detikcom.

Aktivitas bisnis esek-esek via internet tersebut pernah mengantarkan DH ke jeruji besi. Sekitar 4 tahun lalu, ia ditangkap saat sedang mengambil uang setoran anak buahnya.

Namun dipenjara selama 2 tahun tidak membuat DH kapok. Setahun kemudian ia kembali membuka usaha terlarangnya tersebut. Sebab bisnis tersebut bergelimang uang. Jadi sekalipun ditangkap, tidak membuat DH langsung bangkrut. Apalagi dia tetap bisa berbisnis di dalam penjara.

DH menjelaskan, selama para wanita belia menjadi anak buahnya, ia memberikan fasilitas penginapan, makan dan uang pinjaman. Uang pinjaman inilah yang dipakai oleh DH untuk menjerat anak buahnya agar tidak lari.

Sedangkan besar uang pinjaman yang diberikan tergantung dari penghasilan anak buahnya selama 1 bulan bekerja. DH mengatakan tidak perlu mengurung anak buahnya karena ia telah mempunyai data yang lengkap tentang anak buahnya itu. Ia juga mengatakan orang tua para anak buahnya sudah mengetahui pekerjaan dari anak-anaknya itu.

"Saya juga punya jaringan dari Polsek sampai Polres yang ada di tempat asal mereka, jika mereka kabur kita tangkap dengan unsur penipuan," kata DH.

Pria berkumis dan berambut gundul ini mengatakan hampir sebagian besar anak buahnya itu berasal dari daerah Kuningan dan Indramayu. Alasan gadis-gadis belia ini untuk membantu ekonomi orang tua mereka.

Kata DH, para pelanggannya kebanyakan eksekutif muda. "Yang datang hampir sebagian adalah bos-bos, dan pesanan biasanya dilakukan pada jam kerja atau saat jam makan siang," demikian DH berujar.

Para mucikari, seperti DH mengaku, sangat terbantu dengan perkembangan internet tersebut. Soalnya bisnis yang dijalankan relatif aman dan modal yang dikelurkan tidak seberapa. Tidak perlu tempat untuk menjajakan anak buahnya. Cukup membuka direktori dengan biaya Rp 350 ribu per bulan di sebuah situs sudah bisa menyedot pelanggan.

DH berkeyakinan bisnis seks dengan menggunakan online akan berkembang terus. Karena hukumannya juga tidak seberapa. "Paling lama ditahan sampai 2 tahun. Tapi duit kita sudah banyak," jelas DH.

Kabag Pusat Informasi dan Humas Depkominfo, Gatot S. Dewa Broto saat dikonfirmasi mengaku bahwa bisnis semacam ini sedang menjamur. Ditutup satu tumbuh seribu.

Untuk itu pihaknya akan berkoordinasi dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) sebelum melakukan tindakan tegas terhadap masalah ini. "Kami akan bergerak hati-hati dan tidak reaktif. Sebab, jika kami
reaktif, ibaratnya dipukul satu tumbuh seribu," ujar Gatot.

Menurut dia, para pelaku bisa dijerat pasal UU Telekomunikasi pasal 21 No. 36/1999 dan UU ITE, yang menyatakan, penyelenggara telekomunikasi dilarang melakukan kegiatan usaha penyelenggaraan telekomunikasi yang bertentangan
dengan kepentingan umum, kesusilaan, keamanan, atau ketertiban umum.

Sementara itu, Dirjen Aplikasi Telematika Depkominfo Cahyana Ahmadjayadi menerangkan, saat ini di internet terdapat lebih dari 103,4 juta website yang aktif.

"Yang terkait dengan Indonesia, baik yang didaftarkan di Indonesia maupun situs-situs dengan domain dot com atau dot id ada 8 juta situs. Dari jumlah 103,4 juta situs di internet itu 4,2 juta diantaranya situs-situs porno," ungkapnya.

Yang menggiurkan, kata Cahyana, pendapatan dari bisnis esek-esek di situs-situs porno bisa mencapai US$ 97 miliar . Artinya, pendapatan sektar 4,2 juta situs porno itu bisa mengalahkan pendapatan tigaa perusahaan IT terbesar di dunia yakni Microsoft, Google, dan Yahoo.

Dari penelusuran detikcom di sejumlah situs, Yahoo, pada tahun 2008 membukukan pendapatan sebesar USD 7.22 miliar atau Rp 79.4 triliun. Laba kotor yang berhasil diraihnya USD 4.13 miliar atau Rp 15.7 triliun.

Sedangkan Microsoft meraih pendapatan USD 60.42 miliar atau Rp 664.6 triliun pada 2008. Dengan laba bersih USD 17.68 miliar atau Rp 194.5 triliun pada 2008. Sementara Google, meraih pendapatan USD 16.6 miliar atau Rp 182.5 triliun. Adapun laba bersihnya USD 4.23 miliar atau Rp 46.5 triliun

Jadi kalau pendapatan Yahoo, Google dan Microsoft selama tahun 2008, kalau digabung menjadi USD 84.24 miliar atau lebih rendah sekitar USD 12 miliar, dibanding total penghasilan seluruh situs porno. Apalagi biaya pengeluaran situs-situs porno tidak sebanyak perusahaan-perusahaan raksasa tersebut. Terutama jumlah tenaga kerjanya.

Nah, keuntungan yang sangat melimpah dari pengelola situs porno membuat banyak orang begitu tertarik menggelutinya. Apalagi modalnya tidak terlalu besar.(Sumber :Ronald Tanamas - detikNews)



Artikel Terkait :




Posted in Labels:

0 comments:

Posting Komentar

 

Belajar Blog

Arsip Blog

Copyright (c) 2008
| Belajar Blog | Syiar Islam | CatatanGecor| Jump to TOP