Selamat Datang & Terima kasih Kunjungannya, Kami Mangabarkan Selanjutnya Anda Menentukan, Menerima Artikel & Banner Promo GRATIS! Kirim ke gecor_raden@plasa.com

Salah satu pemicu Penyebab Anak Autis adalah Kehamilan Tak Dikehendaki.Anak autis berbeda dengan anak normal. Biasanya cenderung menarik diri dari institusi sosial, mempunyai inteligensi rendah, cenderung hiperaktif, bersifat ritual, orientasi ke diri sendiri, bahkan pula mengalami gangguan dalam kesulitan berbicara. Jika dilihat secara fisiknya sama, namun pada perilaku berbeda. Penyebab utamanya, hingga kini secara pasti belum diketahui, dikarenakan setiap anak autis mempunyai ciri berbeda.

Beberapa kesimpulan yang didapat dari pengalaman pakar psikolog selama ini, ialah terjadi karena sistem metabolisme, ada kerusakan syaraf otak, hingga kurangnya stimulasi dari orangtua.

“Salah satu contoh, ada yang berawal dari kehamilan anak yang tidak diharapkan. Karena itulah berbagai cara pun dilakukan untuk menghambatnya. Misalnya memakai obat-obatan. Efek yang timbul dari dampak negatif penggunaannya, dan juga memang sudah tidak adanya rasa kasih sayang atau ikatan batin dari sang ibu,” ucap Widarwati, psikolog dari Yayasan Sinar Talenta untuk mendidik anak autis.

Mengenai ciri-cirinya pada umur 6 bulan adalah dengan pandangan mata. “Biasanya asyik sendiri dengan apa yang dilihatnya, walaupun dipanggil tak menyahut, tak ada respons, cenderung melamun, dan asyik sendiri dengan dunianya,” ucap Widarwati lagi.

Cara pengobatan adalah dengan terapi medis dan terapi perilaku serta bicara. Dalam terapi medis biasanya dengan mengonsumsi suplemen yang berguna untuk lebih menyerap gizi. Menjalani diet atau ada pantangan makanan yang tidak boleh di konsumsi. “Misalnya makanan yang berbahan dari tepung terigu, keju, susu sapi, hingga cokelat, yang menyebabkan anak bertambah hiperaktif,” tuturnya.

“Dalam terapi perilaku dan bicara, dikemas dalam bentuk edukasi. Yakni proses belajar yang dimulai dengan pengkondisian dengan rutinitas anak yang mudah untuk memahami konsep. Yang dasar sekali adalah dengan metode one by one yakni murid satu, guru satu yang bermaksud lebih mengonsentrasikan pikiran. Jika telah bagus memasuki terapi grup atau kelompok. Pelatihan vokal pada pengucapan huruf dan konsonan,” lanjutnya.

Ia menyarankan orangtua harus punya inisatif mengikuti perkembangan anak. (Sumber:Kaltim Post)


Artikel Terkait :




Posted in Labels:

0 comments:

Posting Komentar

 

Belajar Blog

Arsip Blog

Copyright (c) 2008
| Belajar Blog | Syiar Islam | CatatanGecor| Jump to TOP