Selamat Datang & Terima kasih Kunjungannya, Kami Mangabarkan Selanjutnya Anda Menentukan, Menerima Artikel & Banner Promo GRATIS! Kirim ke gecor_raden@plasa.com

Ketika para penolong menemukan dia, ibu ini sudah meninggal, tergencetrumahnya yang runtuh akibat gempa di China. Melalui semua reruntuhan,orang-orang dapat melihat postur tubuhnya: kedua lututnya di bawah, tubuhatasnya ke depan dengan kedua tangannya menahan tubuhnya, seperti sedangberdoa sujud ke atas langit. Tim penolong menjulurkan tangannya ke dalammelalui reruntuhan untuk memasti-kan kematiannya. Ia berteriak lagi dan iamengetukkan bata-bata yang lepas dengan peralatannya, tak ada tanggapandari dalamTim penolong bergerak menuju bangunan berikutnya yang runtuh. Namunpemimpin tim itu pasti merasakan keanehan dalam postur wanita yang telahtewas itu.
Ia berjalan kembali, memeriksa kembali dan berteriak kepadaanggota timnya: 'Kembalilah, ada seorang bayi yang masih hidup di bawahibu ini!'Setelah mencoba dengan susah payah, mereka dengan hati-hati menyingkirkanreruntuhan di sekeliling jenazah wanita itu. Di sana terbaring di bawahtubuh wanita itu seorang bayi yang dibungkus dengan rapi, sekitar empatatau lima bulan usianya. Karena perlindungan ibunya, bayi itu tidakterluka sedikitpun. Bayi itu masih tidur ketika ia dikeluarkan. Wajah bayiyang penuh kedamaian itu sungguh menenteramkan orang-orang yangmemandangnya. Dokter dipanggil untuk mengadakan pemeriksaan rutin terhadapbayi itu dan menemukan sebuah telpon seluler di bawah selimutnya. Doktermelihat layar HP itu dan terlihat sebuah pesan yang berbunyi: 'Bayiku yangtercinta, apabila engkau dapat bertahan hidup, ingatlah Aku selalumengasihimu! ' Bahkan dokter itu yang telah terbiasa melihat kehidupan dankematian tanpa sadar menitikkan air matanya. HP itu diperlihatkan kepadaorang-orang di sekitar itu dan mereka yang membacanya menangis. Betapaluar biasanya kasih seorang ibu. Di tengah-tengah badai goncangan gempa iatidak memikirkan dirinya lagi, bahkan mengorbankan dirinya agar bayinyaselamat...

Artikel Terkait :




Posted in Labels:

0 comments:

Posting Komentar

 

Belajar Blog

Arsip Blog

Copyright (c) 2008
| Belajar Blog | Syiar Islam | CatatanGecor| Jump to TOP